Bentuk – Bentuk Ijtihad

Dalam istilah ijtihad ada beberapa bagian atau beberapa bentuk yang dikenal dalam syaiat islam yaitu sebagai berikut :
a. Ijma’
Ijma merupakan kebulatan pendapat semua ahli ijtihad pada suatu masa atas suatu hukum.
b. Qiyas
Qiyas adalah mengukur sesuatu atas lainnya dan mempersamakannya. Sedangkan menurut istilah, wiyas ialah menetapkan hukum suatu  perbuatan yang belum ada dalam ketentuan Al-Quran atau hadisnya, menurut berdasarkan sesuatu yang sudah ada ketentuan hukumnya denagn secara jelas dikarenakan kedua masalah itu memiliki sifat kesamaan. Allah SWT telah berfirman dalam surat Al-maidah : 90 yang artinya “ wahai orang – orang yang beriman ! sesungguhnya minuman keras, berjudi, ( berkurban untuk ) berhala, dan mengundi nasib dengan anak  panah adalah perbuatan yag keji dan termasuk perbuatan syetan. Maka jauhilah ( perbuatan-perbuatan ) itu agar kamu manjadi orang ynag beruntung.”
c. Istihsan
istihsan  adalah menetapkan hukum suatu masalah yang tidak dijelaskan secara rinci di dalam Al-quran dan hadis ynag didasarkan atas kepentingan ( kemaslahatan ) umum dan juga demi keadilan.
d. Istishab
Istishab ialah meneruskan berlakunya suatu hukum yang telah ada dan telah ditetapkan.
e. Istidlal
Istshab adalah menetapkan hukum suatu perbuatan yang tidak secara tegas dalam Al-quran dan hadis yang didasarkan bahwa hal tersebut telah menjadi adat istiadat atau merupakan suatu kebiasaan

f. Maslahah mursalah
Maslahah mursalah artinya yang terbesar. Sedangkan menurut istilah ialah suatu perkara yang perlu dilakukan demi kemaslahatan, sesuai dengan hukum syara’ dan hukumnya yang tidak diperoleh dari pengajaran dari dalil secara langsungdan jelas.
g. ‘urf
‘urf ialah apa yang biasa dijalani orang yang baik. Baik dalam perkataan atau perbuatan . dengan perkatan adalah ‘urf adat istiadat.
h. Saddudz dzari’ah
Saddudz dzari’ah merupakan menghalangi segala sesuatu yang menjadi jalan kerusakan atau dengan kata lain suatu pekerjaan yang menjadi jalan untuk mencapai suatu maslahah atau merupakan jalan untuk menghilangkan mudharat bagi orang lain.